Monday - Saturday, 8AM to 10PM
Call us now 085659630177

Koneksi Antar Materi Modul 2.1 : Pembelajaran Berdiferensiasi

Salam sejahtera dan bahagia! Pembaca yang terhormat, tentu kita masih ingat ajaran Ki Hajar Dewantara mengenai konsep “berhamba pada anak”. Ini berarti seorang guru harus menghormati dan melayani kebutuhan unik setiap siswa dalam proses pembelajaran. Seperti seorang pelayan yang baik yang menghormati keunikan tuannya, guru juga harus menyesuaikan pengajaran mereka dengan kebutuhan spesifik siswa. Guru seharusnya membimbing siswa agar dapat berkembang sesuai dengan karakteristik dan potensi mereka sendiri, baik secara fisik maupun mental. Hal ini selaras dengan analogi Ki Hajar Dewantara bahwa seorang petani tidak bisa menanam padi dan berharap mendapatkan jagung, juga tidak bisa merawat padi dengan cara yang sama seperti merawat tanaman kedelai.

Sebagai konsekuensi dari pemikiran ini, siswa perlu dibimbing sesuai dengan kodrat mereka. Bimbingan yang sesuai dengan kodrat siswa adalah yang memungkinkan mereka untuk tumbuh sesuai dengan karakteristik dan potensi mereka sebagai individu. Oleh karena itu, pendekatan pembelajaran yang memenuhi kebutuhan belajar siswa harus menjawab kebutuhan belajar mereka yang berbeda-beda.

Salah satu cara untuk memenuhi kebutuhan belajar siswa adalah dengan menerapkan pembelajaran berdiferensiasi. Pembelajaran berdiferensiasi adalah pendekatan yang memberikan ruang bagi siswa untuk mengembangkan potensi mereka sesuai dengan kesiapan belajar, minat, dan profil belajar mereka.

 

Aspek dalam Pembelajaran Berdiferensiasi:

  1. Kesiapan Belajar: Berkaitan dengan kemampuan siswa dalam mempelajari materi atau keterampilan baru. Tugas yang mempertimbangkan kesiapan belajar siswa akan membawa mereka keluar dari zona nyaman mereka, memberikan tantangan yang sesuai, tetapi tetap memungkinkan mereka untuk menguasai materi dengan dukungan yang tepat.

  2. Minat: Berhubungan dengan preferensi atau ketertarikan siswa terhadap suatu materi atau aktivitas tertentu. Pembelajaran yang didasarkan pada minat akan membuat siswa lebih tertarik dan termotivasi, karena mereka merasa senang dan puas dengan apa yang dipelajari.

  3. Profil Belajar: Mengacu pada cara-cara terbaik yang dapat digunakan siswa untuk belajar, termasuk preferensi lingkungan belajar, pengaruh budaya, gaya belajar, dan kecerdasan majemuk. Mengetahui profil belajar siswa membantu guru menyesuaikan metode pengajaran agar lebih efektif.

Untuk mengimplementasikan pembelajaran berdiferensiasi, guru perlu berkomunikasi secara efektif dengan siswa dan membangun hubungan yang saling percaya. Dengan cara ini, guru dapat mengidentifikasi kebutuhan belajar siswa, termasuk perasaan, latar belakang, keinginan, dan minat mereka. Informasi ini kemudian digunakan untuk merancang pembelajaran yang sesuai, dengan harapan siswa dapat merespons dengan baik.

Beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk mengidentifikasi kebutuhan belajar siswa meliputi:

  • Mengamati Perilaku Siswa: Guru perlu mengamati perilaku siswa, baik di dalam kelas maupun saat istirahat, untuk melihat pola perilaku yang dapat membantu menyesuaikan metode pengajaran.

  • Mengidentifikasi Pengetahuan Awal: Guru dapat mengidentifikasi pengetahuan awal siswa sebelum memulai pembelajaran baru atau saat mengawali pelajaran baru. Ini membantu memetakan kemampuan dasar siswa dan menyesuaikannya dengan kebutuhan belajar mereka.

  • Menggunakan Berbagai Bentuk Asesmen Formatif: Guru harus mengumpulkan data tentang kemajuan siswa dalam menguasai kompetensi yang ditargetkan melalui asesmen formatif.

  • Berbicara dengan Guru Sebelumnya: Menggali informasi dari guru yang sebelumnya mengajar siswa dapat memberikan wawasan tambahan mengenai kebutuhan belajar siswa.

  • Membaca Rapor Siswa: Penilaian terhadap performa siswa di kelas sebelumnya juga penting untuk menentukan materi belajar yang akan diajarkan.

  • Mereview dan Melakukan Refleksi Terhadap Praktik Pengajaran: Guru perlu meninjau kembali praktik pengajaran yang telah dilakukan untuk memastikan materi yang diajarkan sesuai dengan kemampuan siswa.

Setelah mengetahui kebutuhan belajar siswa, guru dapat menerapkan tiga strategi pembelajaran berdiferensiasi:

  1. Diferensiasi Konten: Memilih materi pelajaran berdasarkan minat dan kesiapan belajar siswa, serta menyesuaikan materi dengan gaya belajar mereka (visual, auditori, kinestetik).

  2. Diferensiasi Proses: Mengacu pada bagaimana siswa memahami dan memaknai materi pelajaran, menggunakan berbagai metode seperti kegiatan berjenjang, pertanyaan pemandu, waktu pengerjaan tugas yang bervariasi, dan penggunaan kelompok belajar yang fleksibel.

  3. Diferensiasi Produk: Berfokus pada hasil akhir yang diharapkan dari siswa setelah proses pembelajaran, seperti tes, presentasi, atau proyek lain yang mencerminkan pemahaman mereka.

Untuk mengimplementasikan pembelajaran berdiferensiasi secara efektif, diperlukan lingkungan belajar yang mendukung, di mana setiap orang merasa diterima, dihargai, aman, dan termotivasi untuk mencapai pertumbuhan bersama.

Pentingnya Penilaian Formatif:

Penilaian formatif sangat penting dalam pembelajaran berdiferensiasi karena membantu guru memantau dan menyesuaikan proses pembelajaran secara berkelanjutan. Dengan demikian, guru dapat memastikan bahwa setiap siswa memiliki kesempatan untuk tumbuh dan berhasil sesuai dengan potensinya.

Dengan menerapkan pembelajaran berdiferensiasi, kebutuhan belajar siswa sebagai individu akan lebih terfasilitasi, yang pada akhirnya akan meningkatkan kesejahteraan dan kebahagiaan mereka sebagai manusia dan anggota masyarakat.

Komentari Tulisan Ini
Kepala Sekolah
Muhamad Ali, M.H.I.

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memeberikan rahmat dan rizki kepada kita semua Alhamdulilah dengan izin Allah, SMK ISLAM…

Iklan
Partner Host