Koneksi Antar Materi Modul 1.2 PGP: Peran & Nilai Guru Penggerak
Salah satu pemikiran Ki Hajar Dewantoro (KHD) yang sangat menarik menurut saya adalah: “Pendidikan adalah tempat persemaian segala benih-benih kebudayaan yang hidup dalam masyarakat kebangsaan, dengan maksud agar segala unsur peradaban dan kebudayaan tadi dapat tumbuh dengan sebaik-baiknya.” Hal ini menegaskan betapa pentingnya peran pendidikan dalam mengembangkan kebudayaan suatu masyarakat. Pendidikan dan kebudayaan adalah dua hal yang saling terkait dan tidak dapat dipisahkan. Dalam pandangan saya, pengertian pendidikan menurut KHD ini merujuk pada makna pendidikan dalam arti luas.
Kebudayaan sendiri merupakan cara hidup yang berkembang, dimiliki bersama, dan diwariskan dari generasi ke generasi. Kebudayaan dapat berupa abstrak atau konkret. Kebudayaan abstrak meliputi ide-ide, gagasan, nilai-nilai, norma-norma, dan peraturan yang tidak bisa diraba secara fisik, sedangkan kebudayaan konkret tercermin dalam perilaku dan karya manusia yang dapat dilihat dan didokumentasikan. Berdasarkan definisi pendidikan menurut KHD dan uraian tentang kebudayaan, saya menyimpulkan bahwa pendidikan dalam arti sempit adalah proses menumbuhkan nilai-nilai luhur. Nilai-nilai luhur yang saya maksudkan di sini adalah nilai-nilai Pancasila dalam konteks ke-Indonesia-an.
Sekolah memiliki peran penting dalam menumbuhkan nilai-nilai pada anak, selain keluarga dan masyarakat. Menurut saya, sekolah merupakan pusat penumbuhan nilai-nilai luhur Pancasila karena proses ini dilakukan secara terencana, sistematis, dan terkontrol. Ini adalah keunggulan sekolah, meskipun peran keluarga dan masyarakat tetap penting.
Saat ini, penumbuhan nilai-nilai Pancasila di sekolah dilakukan melalui Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila. Pelajar Pancasila di sini adalah pelajar sepanjang hayat yang kompeten dan memiliki karakter sesuai nilai-nilai Pancasila. Ada enam dimensi Profil Pelajar Pancasila, yaitu: 1) Beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia; 2) Mandiri; 3) Bergotong-royong; 4) Berkebinekaan global; 5) Bernalar kritis; 6) Kreatif. Keenam dimensi ini adalah suatu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Jika satu dimensi dihilangkan, maka profil tersebut tidak akan bermakna.
Dalam usaha mewujudkan Profil Pelajar Pancasila, saya percaya ada beberapa hal penting yang perlu diperhatikan. Pertama, guru harus menjadi teladan dengan menjalankan dan menghidupi profil ini. Keteladanan guru memudahkan murid untuk mengikuti dan meniru sikap tersebut, menjadikan guru sebagai ujung tombak penumbuhan nilai Pancasila.
Kedua, guru harus memahami karakteristik murid, termasuk tahap tumbuh kembang, kepribadian, gaya belajar, serta minat dan bakat murid. Pemahaman ini membantu guru merancang pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan murid.
Ketiga, guru harus memperhatikan pemenuhan kebutuhan dasar murid, seperti kebutuhan bertahan hidup, kekuasaan, kasih sayang, rasa diterima, kebebasan, dan kesenangan. Pemenuhan kebutuhan ini dapat dilakukan dengan menciptakan lingkungan belajar yang kondusif. Memenuhi kebutuhan ini menunjukkan keberpihakan guru terhadap murid. Ketiga hal ini akan terwujud jika guru memiliki nilai-nilai sebagai Guru Penggerak.
Setelah mempelajari modul 1.1 tentang Pemikiran Ki Hajar Dewantoro tentang Pendidikan dan modul 1.2 tentang Nilai-Nilai dan Peran Guru Penggerak, saya merasa ada perubahan signifikan dalam pola pikir saya. Sebelumnya, saya melihat sekolah hanya sebagai tempat kerja untuk mencari penghidupan. Namun, setelah mempelajari kedua modul ini, saya mendapatkan pencerahan bahwa sekolah adalah tempat untuk menumbuhkan nilai-nilai luhur Pancasila. Saya merasa bersyukur atas pemahaman baru ini yang mengubah pandangan saya.
Ada lima nilai Guru Penggerak yang harus diperhatikan, yaitu: (1) berpihak pada murid, (2) reflektif, (3) mandiri, (4) kolaboratif, dan (5) inovatif. Menilai diri saya sendiri, saya menyadari bahwa penerapan nilai-nilai ini masih perlu ditingkatkan. Sebagai Guru Penggerak, saya memiliki tanggung jawab untuk menguatkan nilai-nilai tersebut. Oleh karena itu, saya akan melakukan beberapa langkah konkret, yaitu:
- Melakukan literasi secara kontinu.
- Membuka ruang diskusi dan komunikasi dengan semua pihak terkait.
- Berkendara dengan semua pihak terkait.
- Aktif mengikuti perkembangan Teknologi Informasi.
- Melakukan refleksi diri untuk setiap kegiatan.
- Terus memperbaiki diri, meningkatkan kedisiplinan, serta menunjukkan keteladanan.
Saya percaya bahwa langkah-langkah ini akan memperkuat nilai-nilai dan peran saya sebagai Guru Penggerak. Komitmen ini bukan hanya untuk diri saya sendiri tetapi untuk anak-anak didik saya.
Infografis

Komentari Tulisan Ini
Kepala Sekolah
Muhamad Ali, M.H.I.
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memeberikan rahmat dan rizki kepada kita semua Alhamdulilah dengan izin Allah, SMK ISLAM…

